Rabu, 12 Agustus 2015

Kerajaan Islam di Nusantara /2



Kerajaan Samudera Pasai
Mata uang emas dari Kerajaan Samudera Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar tahun 1297-1326 Masehi.
Mata uangnya disebut “Dirham” atau “Mas” dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang).
Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 dari Kupang atau 3 kali Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang 1/2 Mas berdiameter 6 mm.
Selain uang dirham, peninggalan Samudera Pasai yang lainnya adalah Cakra Donya, makam para sultan, stempel kerajaan, dan surat Sultan Zainal Abidin.

.





Kesultanan Aceh Darussalam


Pada sekitar abad ke-16, masyarakat Aceh yang bernaung di bawah pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam sudah mengenal beberapa jenis mata uang. Uang yang digunakan di Aceh kala itu terbuat dari emas, kupang, pardu, dan tahil (Said a, 1981:219).
Peninggalan kesultanan ini antara lain Balai Kembang Cahaya, Meriam Aceh, dan berbagai kerajinan tangan.










Kesultanan Banten


Mata uang dari Kesultanan Banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi.
Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khas persegi 6 pada lubang tengahnya (heksagonal).
Inskripsi bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”.
Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”.
Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada beberapa tahun yang lalu.
Terdapat peninggalan-peninggalan lainnya, seperti Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, Danau Tasikardi, dan Pengindelan Emas.
http://3.bp.blogspot.com/-i6bs8QwnZrc/Uq0toQtphyI/AAAAAAAAJ80/18wV_weMwKw/s400/istana-kaibon.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-bZILqNRyeRM/Uq0t8OgS_0I/AAAAAAAAJ88/ebTRE1emh00/s400/Keraton_Surosowan.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Ec7fJ7Is72k/Uq0tM_6dvaI/AAAAAAAAJ8s/KEDNWOMmpDQ/s400/12970769321872462741.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-kONWYT2f1rg/Uq0wavni70I/AAAAAAAAJ9I/1vHR4VblCYg/s1600/100_1203.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-adbjRLTvOdY/Uq0y1SNCTwI/AAAAAAAAJ9U/uXiyB0jwV7Q/s400/20120910_123805.jpg
Kesultanan Cirebon
Uang_PicisBendera Kesultanan Cirebon
Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut Picis.
Uang koin jenis Picis ini dibuat sekitar abad ke-17. Di sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin yang berbunyi “CHERIBON”.
Peninggalan kesultanan ini antara lain Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Taman Air Gua Sunyaragi, dan Masjid Sang Cipta Rasa.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_kraton_Kasepuhan_Cheribon_TMnr_60005176.jpg/300px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_kraton_Kasepuhan_Cheribon_TMnr_60005176.jpg Picture Picture
Picture


Kesultanan Demak
Peninggalan kesultanan ini antara lain Dampar Kencana, Masjid Agung Demak, Pintu Bledeg, dan Piring Campa.
PicturePicture

PicturePicture










Kesultanan Mataram Islam
Picture
Peninggalannya berupa Bangsal Duda, Gerbang Makam Kota Gede, dan Masjid Makam Kota Gede.
Picture Picture Picture








Kesulatan Gowa-Tallo
Uang_Jinggara Picture
Di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut “Jinggara”.
Salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah pada tahun 1653-1669. Selaing itu beredar juga uang dari bahan campuran timah dan tembaga yang disebut “Kupa”.
Peninggalan kerajaan ini adalah Benteng Ford Rotterdam, Masjid Katangka, dan Makam Sultan Hasanuddin.
Picture Picture Picture






Kesultanan Ternate-Tidore
PicturePicture
Peninggalannya berupa Istana Kesulatan Ternate, Makam Sultan Babullah, dan Masjid Kesultanan Ternate
PicturePicture  Picture

Tidak ada komentar:

Posting Komentar